Cari-cari?

Rabu, 02 April 2014

Jamaah Sholat Dobel

Sore ini sholat ashar. Tepat selagi muadzin mengumandangkan iqomat, tiba-tiba serombongan jamaah (sepertinya dari luar kota) masuk dan memulai sholat ashar sendiri di masjid bagian belakang. Jamaah lain yang sudah siap-siap memulai sholat jamaah jadi bingung. Takmir masjidnya juga bingung. Soalnya kan gak boleh ada dua jamaah sholat dalam satu masjid. Akhirnya sholat jamaah tetap dilaksanakan seperti biasanya... Dengan dua jamaah sholat dalam satu masjid.

Cerita Sholat Maghrib

Sore ini, waktu sholat maghrib ada satu jamaah yang hapenya tidak dimatikan/disilent. Tiba-tiba di rakaat dua bunyi keras banget karena ada panggilan masuk. Dari suaranya sih kayaknya hape tiongkok (:P duh, gak khusyuk nih.. sempet2nya merhatiin). Si jamaah itu pun mengangkat telpon dan meninggalkan shaf sholatnya. Tak hanya sampai disitu, dia telpon sambil teriak-teriak. Mungkin dia kira mic hape tuh gak sensitif kali. Setelah selesai telpon, dia kembali ikut sholat. Tak lama kemudian ada telpon masuk lagi. Ringtonenya masih sama, volume pun masih maksimal. Dia angkat lagi telponnya sambil keluar lagi dari shaf. Dan masih dengan style yang sama.... Teriak-teriak... sungguh terlalu.... -_-

Rabu, 01 September 2010

Mumpung masih muda...

Waktu aku masih kecil dulu, mbah kakung  sering menceritakan masa mudanya yang keren. Saat itu masih jaman penjajahan Belanda, tiap hari kejar-kejaran melulu kerjaannya. Kalo enggak simbah yg dikejar, ya orang Belandanya yang ngejar... Trus ada juga aksi baku tembak (maksudnya simbah yang ditembakin) dari jarak jauh pake sniper. Alhamdulillahnya simbah tetap sehat wal afiat! Katanya, "Pupung isih enom le, dimanfaatke kanggo mbela negara." Sambil tersenyum sipit ala mbahku yang manis tiada duanya.
Beliau punya tokoh idola, siapa lagi kalo bukan Bung Karno. Orang yang bisa bikin seluruh Indonesia berdiri tak sabar ingin menghajar para penjajah saat pidatonya, membakar semangat juang semua orang, dan membuat pemerintah penjajah pucat pasi, bercucuran keringat dingin... Cerita simbah tentang Bung Karno tak kalah berapi-apinya kayak pidato Bung Karno asli. Apalagi pas bilang,
"Berikan aku sepuluh pemuda, maka aku akan mengguncang dunia!"
Wuiiihh... Mantab! Sampe aku ikut gemeteran...
Beliau juga sering nasehatin, "Nah, pupung isih enom digunakake sinau sing sregep, mbantu bapak-ibumu, nek kowe pinter rak yo wong tuwamu kuwi padha seneng. Trus ojo lali ngibadah karo sing kuwasa, nek ngeyel karo sing duwe urip trus arep njaluk karo sapa le..?"
Meski tiap hari nasihatnya selalu sama, aku juga tetep manggut-manggut aja dengerinnya... Itung-itung nyenengin simbah.
Memang sih, pemuda itu wujud manusia yang paling potensial. Selain masih bersih pemikirannya, dapat dibina dengan mudah, kritis, bersemangat tinggi, lebih tahan banting, juga berpotensi untuk masuk ke semua segmen masyarakat. Misal aja, untuk masalah belajar, menghafal, dan memahami sesuatu (pelajaran dsb) pemuda lebih bagus hasilnya. Trus yang kini diandalkan memegang kunci2 kenegaraan (menteri, pejabat, dll) ya pemuda (meski udah tua, belum tua-tua amat lah... masih bisa disebut pemuda...).
Kalo kita cari contoh lain, di jaman Rasulullah (orang paling fenomenal, fantastik, dan nomor satu sedunia) penggerak-penggeraknya juga para pemuda. Kita lihat Nabi Muhammad SAW sendiri pas jadi rasul masih muda. Terus ada Ali bin Abu Tholib yang saat mengikuti perjuangan Rasulullah masih remaja dan ketika menjadi khalifah masih sangat muda. Umar bin Khatab juga pemuda Quraisy, Abu Bakar juga saat bergabung masih muda... Dan udah menjadi enterpreneur sukses pula.. Utsma bin Affan... siapa yang ga tahu jutawan muda ini? Trus sepasang anak Afra yang membunuh pimpinan Kafir Quraisy saat perang (Badar atau Uhud... lupa). Saad ibn Malik, Muhammad Al Fatih, Salman Al Farisi, De el el... mereka semua masih muda mannn...!
Adapun pahlawan yang tak kalah fenomenal, Saladin... Atau Shalahuddin Al Ayyubi.. yang berhasil mengalahkan tentara salib.
Apalagi kalo kita kembali ke jaman rvolusi Indonesia, siapa sih yang membawa Bung Karno dan Muhammad Hatta ke Rengasdengklok dan menelorkan proklamasi? Tak lain dan tak bukan adalah para PEMUDA!
Sekali lagi, beruntunglah kita sebagai pemuda. Fase paling sempurna dalam daur hidup kita untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada perbaikan zaman.
Ingat 3 fungsi pemuda?
1. Iron Stock (Generasi penerus)
2. Agent of Change (Penggerak perubahan)
3. Social Control (Pengatur kondisi masyarakat)
Paling enggak kita emang harus bisa berperan dalam tiga fungsi tersebut kan.... (hmm... nggak berat kan? hihi..)

Trus juga harus punya sifat-sifat yang unggul!
1. Akidah (agamanya) juga harus lurus.
2. Ibadahnya oke alias sesuai dengan tuntunan (ga bikin-bikin sendiri... mentang-mentang suka free style!)
3. Akhlaknya terpuji... pokoknya sopan santun gitu lah..
4. Wawasannya luas. Ga kuper n udik. Intinya gaul abiesss lah. Nah.. kalo mau gaul ya ngaji... ^_*
5. Mandiri. Enggak manja, cengeng, terlalu anak mami ato papi... ih.. nggak banget kalee..
6. Sporty. Badannya segar bugar, nggak loyo, kena angin dikit langsung masuk rumah sakit...
7. Tertata dan terjadwal kegiatannya. Jadi bisa manfaatin waktu sampe ketelitian detik, bahkan mili detik! (www.lebay.com)
8. On time alias tepat waktu. Yeah.. meski berat, kita latihan disiplin yuk..
9. Tahan dari godaan nafsu pribadi. Wah... ini nih... siapa yang suka tidur melulu?
10. Bermanfaat bagi orang lain. Lah kalo kelebihannya buat diri sendiri trus gimane donk? Ga jadi berkontribusi ntar...

Kalo buat yang poin terakhir, aku pernah dengar cerita tentang malaikat yang diutus Allah SWT buat ngasih azab ke sebuah negeri. Lalu setelah si malaikat sampe di negeri tersebut, dia ngeliat ada satu orang yang lagi khusyuk beribadah. Nah, si malaikat ragu dan mbalik maning ke langit untuk konfirmasi kepada Allah SWT.
"Ya Allah Azza wa jalla, mengapa engkau memerintahkanku untuk mengazab negeri itu, padahal di sana masih ada satu orang yang khusyuk beribadah kepadamu?"
Kata Allah,
"Kau melihatnya?"
"Benar Ya Allah.." Jawab malaikat
"Maka timpakanlah azab itu mulai dari orang itu dahulu, karena dia telah menyelisihi perintah-Ku, dia cuma menggunakan pengetahuan dan keimanannya untuk dirinya sendiri, padahal Aku memerintahkannya untuk mengajak orang lain berbuat ma'ruf dan mencegah orang lain berbuat munkar."

Nahh... Sebagai seorang pemuda yang punya banyak kelebihan dan potensi yang dimiliki, ayo kita mengajak orang-orang di sekitar kita berbuat baik dan kita usahakan bagi kita dan yang ada di sekitar kita menjauhi kemunkaran... Okay! Ayo berpacu dalam kebaikan!! V ^_^"V

Minggu, 29 Agustus 2010

Innamal mu'minuna ikhwah

Rabu, 25 Agustus 2010. Kuakhiri aktifitas kampus hari itu dengan kajian ifthor (buka puasa) di fakultas. Capeknya badan setelah seharian disibukkan dengan berbagai macam syuro dan koordinasi dari pagi sampai sore di tempat yang berbeda-beda dan pembahasan yang berbeda-beda pula. Huff... akhirnya selesai juga...
Spontan kuraba kantong jaket karena goyangan hape jadulku yang aduhai. Eh.. ada SMS...

"Aslmwrwb. Apakh antm msh tdk prcy sm ana dn brpikir bhw ana tdk bs mnjg diri? Kalian pun ana lihat jg srng dlm kondisi ikhtilat dn ana brusaha mmahami. Nmn ana mrs kalian tdk bs mmhmi ana. Tlg jwb dg jujur. wss"

Deg... duh, anak ini lagi...
Tanpa pikir panjang langsung kubalas saja.

"Wa'alaykumussalam wrwb. Eh? kok tiba2 gitu? Btw, anti dpt salam dr ketua panitia SG, anti dimintai tlg bwt ngurusi danus"

Ah.. jangan terlalu dipikirkan... kulanjutkan tilawahku menunggu dimulainya kajian ifthor. Di sekitarku banyak anak-anak panitia romadhon lalu-lalang menyiapkan tempat dan peralatan kajian. Kelihatannya mereka sangat menikmati kepanitiaan itu... Aku jadi pingin membantu, sudah lama juga ga ngurusi yang begituan. Pas mau bantu angkat tikar, greeng... goyangan hapeku terasa lagi. SMS...

"Ana tanya gt bkn tanpa dasar"

Duh.. ukhty... sama sekali diri ini tak pernah berprasangka seperti yang engkau sangkakan...

"Afwan... bknny tdk peduli. Jujur, ane tdk sempat kepikiran utk tdk prcaya pd siapapun saat ini, terutama anti."

............. Kutunggu beberapa saat.... Tidak ada jawaban.... Hmmm kuanggap itu berarti positif (akhwat kan kalo diam berarti positif ^__^). Dan sampailah pada saat yang ditunggu-tunggu... lantunan takbir sang muadzin hari itu terasa benar-benar merdu di telinga, meski falsnya ngalahin Iwan Fals...

****************

Pukul 20.26 pada hari yang sama...
Greeeengg... greeeengg....greeeeeengg....greeeeng.... Ups! Hapeku bergoyang lagi, kali ini lain, jauh lebih lama. Tit...
"Halo, assalamu'alaykum..."
"Assala... Wa'alaykum salam warahmatullah wabarakatuh.. Pak De"
"Iya, ada apa mbak?" (Saya biasa manggil mbak ke akhwat yang sebaya atau lebih tua)
"Ummm... Ana mau minta maaf."
"He??"
"Afwan kalo selama ini ana banyak tanya ini-itu, dan terasa bawel, itu karena antum adalah saudara ana, dan ana ga mau ada masalah."
"ummm..." (Speechless... saking bingungnya saya mau jawab apa.)
"Oh ya, gimana tentang jadwal bentroknya?"
"Eh, iya... Nanti kita syurokan. Tunggu aja SMSnya."
"Ummm... ya udah kalo gitu, syukron. Assalamu'alaykum.."
Tuuuut... tuuut..... tuuut.....
Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh...
Hmm... Benar juga sih... Dalam satu amanah, komunikasi intensif itu penting. Karena setiap mukmin adalah saudara, dan saudara harus merasakan apa yang saudaranya rasakan. ^___^

Ternyata Kitalah Sang Pemenang...

Selama saya berinteraksi dengan temen-temen, masyarakat, dan orang-orang di sekitar, tak sedikit dari mereka yang merendahkan diri sendiri. Merasa ga PD dengan dirinya, minder, banyak kekurangan, de'elel. Dulu waktu kecil, saya juga sering merasa gitu, lahir di keluarga petani sederhana, prestasi biasa aja, seni kagak bisa, olahraga apalagi... Pokoknya ga ada yang bisa dibanggain deh. Tapi lambat laun, saya mengerti, tiap manusia itu punya keunikannya masing-masing! Jadi ga ada alasan buat seseorang minder karena ga bisa ngelakuin yang bisa dilakuin orang lain.Contoh aja soal prestasi, ada yang pinter di bidang akademis, ada juga yang non akademis kayak olah raga, seni, dan banyak lagi. Bahkan orang yang ga bisa apa-apa pun juga unik lho... soalnya ga semua orang punya kemampuan itu (baca: ga bisa apa-apa ^__^").
Kalo kita mau merenung, sebenernya kita udah jadi yang terbaik sejak dulu.
Beberapa tahun yang lalu, ada lomba renang yang diikuti lebih dari 500 juta peserta yang kemampuannya sama-sama hebat. Melintasi jarak setara dengan samudra atlantik sampai pasifik. Udah gitu di ujung perlombaan, waktu udah mau finish, pesertanya diharuskan menembus tembok yang tebal. Tahu nggak siapa yang menang... Sadar nggak sadar, kitalah pemenangnya!! Buktinya kita sekarang ada di sini dan bisa baca tulisan ini, tentunya karena kitalah yang menang. ^__^ (maksudnya gimana sich?!) yeah... lomba itu adalah ketika proses pembuahan di dalam rahim ibu... (inget pelajaran Biologi SMP??)
Nah, mau tidak mau, kita harus mengakui bahwa kita adalah yang terbaik dari jutaan saingan kita dulunya, dan kini kita udah tumbuh sedemikian besar. Ga cocok lagi sebenarnya kalo kita minder dengan kondisi, apalagi cuma soal duniawi. Coz, Allah kan Maha Kaya, tinggal minta aja sama Allah.. ^__^ gampang kan? Selain itu juga perlu tawadhu' sih, nerima apapun yang diberikan Allah buat kita. Coz bagaimanapun, tetep hanya Allah yang tahu apa yang terbaik buat kita. Bisa jadi yang ada pada kita itu justru yang bakal membawa kita kepada nikmat-Nya yang lebih dan jauh lebih BESARRR... Syurga... yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, hamparan permadani nan hijau, buah-buahan nikmat, meja-meja dengan barisan gelas minuman bertahtakan permata, dan tentunya bidadari-bidadari bermata jeli yang senantiasa menjaga pandangan dan selalu sepadan umurnya (remaja). Weduuh.. siapa yang kagak mau kalo kayak gitu... Ayok mang... ^__^
YOU ARE THE WINNER!!